Ramadhan 1433 H : Khusyuk Meski Separuh
Flashback dua tahun lalu, dimana ada ibu, adik-adik, dan saya. Tepatnya disebuah ruang 3x3 meter itu, kami duduk bersilah menghadap hidangan santap sahur. Tahun pertama menjalani puasa di Kota Apel, ya, pasti tahu dong nama kotanya.^^
And now, my mom was in heaven. Wajah itu terlihat merona, meski sedikit pucat. Tersirat senyum bahagia 'tuk temui yang Tercinta, Allah SWT. Kamis, 08.00 WIB, 8 Mei 2010. Usia 38 tahun, beliau berlalu bersama kenangan-kenangan teramat berkesan yang sampai saat ini masih tertancap dihati terdalam. Perih memang, namun keikhlasan tetap dicurahkan. :)
Tinggalkan Flashback :D
Kini wajar kemandirian menghampiri, semua jadi serba sendiri. Tapi, gak kayak lagu dangdut 'Satu' nya Caca Handika juga kali. :P Dua orang adik laki-lakiku ada kok setiap saat menemani. Saya gak sendiri, hanya mandiri. Kelak semua itu disadari sangat important.
Ramadhan 1433 H udah dibelakang mata, ups! maksudnya udah lewat didepan mata, saatnya menjalani. Merasa beban, tidak! Hanya saja batin goyah, jiwa ikut bergejolak. 'Tak dapat dipungkiri, kita butuh ditengah-tengah keluarga utuh. Mau utuh, yang ada separuh! Meski separuh yang penting khusyuk. Saya sebut saja separuh jiwa (soulmate). Bukan lagunya Anang juga sih. :P Separuh jiwa itu adik-adik, para sahabat, teman, dan keluarga yang lain. Jangan tanya pacar ! Soulmate tidak selamanya si Doi ^^
Intinya, selama menjalankan ibadah puasa ini kita musti khusyuk. Kalau ada waktu luang buat keluarga, ya manfaatkan. Sesekali kumpul bareng sahabat dan teman, hangout terus ngabuburit mpe adzan beduk magrib berkumandang.
#catatan mungil : Deka :D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus