Minggu, 22 Desember 2013

Suara Hatiku Untukmu, Mamak...

Ingin kunyanyikan lagu cinta itu untuknya, tapi mendengar saja aku tak pernah sanggup. Mendengar lagu tentangnya. Aku takut. Takut lirik-lirik membahagiakan itu membuat air mataku jatuh berlinang, hingga meneteskan beribu-ribu bulir. Lagu sendu yang menyentuh ke dalam kalbu, sungguh ingin sekali kudengar, tapi aku takut. Sebab tak mau hal itu menjadi rintihan dan ratapan. Kasihan ia di sana. Biarkanlah hati yang telah rela ini berlari bebas mengiringi langkahnya ke surga...

Kepergian itu memang akan terjadi tanpa berpamitan, tapi kasih yang sampai kepada buah cinta adalah titipan. Kasih yang tak lekang dimakan waktu...


Hari ini, kemarin, ataupun esok lusa nanti, bagiku sama saja. Ia selalu menjadi pelita untuk jalan hidupku yang gelap. Semoga Tuhan senantiasa menjaganya...

Mamak...

Untuk kesekian kalinya tanpa kehadiranmu, kuucapkan selamat hari ibu, mamak...

Seperti halnya saat engkau di sampingku dulu, kusematkan peluk cium untukmu selalu. Meski kenyataannya, peluk dan ciumku untukmu kini hanya hadir dalam mimpi. Namun Tuhan, terima kasih Engkau telah hadirkan ibu, meski hanya lewat mimpiku di siang ini.

Happy Mom's Day for mama Yuna-ku!! ^_^