Gunung
Dempo, salah satu tempat wisata alam yang sangat indah. Seperti lukisan yang
mengandung banyak warna, Gunung Dempo tidak hanya dipenuhi dengan kilau hijau
tumbuhan teh, namun juga dilatarbelakangi oleh langit biru, dan dihiasi
awan-awan putih bergandengan ditambah dengan pancaran sinar matahari yang
membuat keindahan terlihat jelas.
Di puncak Gunung Dempo terbentang kawah yang
indah mempesona, membius mata yang melihatnya. Suatu kebahagiaan
yang luar biasa bila mampu memijakkan kaki di puncak Gunung Dempo. Untuk bisa
sampai di sana dibutuhkan kegigihan dan kemauan yang kuat, tidak lupa berdoa
dan berusaha serta memiliki kerja sama tim yang tangguh. Inilah sedikit gambaran
tentang wisata alam yang paling saya sukai saat ini. Namun, keinginan yang
belum tercapai adalah mendaki dan memijakkan kaki di puncak Gunung Dempo.
Hawa
sejuk pagi hari di Gunung Dempo membuat kerinduan yang mendalam bagi para
penikmatnya. Sungguh kenikmatan dan kesegaran luar biasa yang merasuk ke dalam
jiwa. Hal itu pernah saya rasakan sepuluh tahun yang lalu ketika saya bertamasya
dan berkemah di Gunung Dempo bersama teman-teman sekolah dasar. Selama tiga
hari sepanjang waktu saya lalui bersama teman-teman, semua kegiatan mulai dari
makan, tidur, mandi, bernyanyi dan sebagainya kami lakukan bersama-sama, namun
tetap dalam pengawasan para guru.
Hal yang paling saya suka, merasakan hawa
sejuk dipagi hari yang membawa ketenangan dan kedamaian. Hal ini merupakan pengalaman
indah yang pernah saya lewati, tetapi hanya tinggal kenangan masa lalu sepuluh
tahun silam. Yang saya dambakan saat ini adalah untuk bisa sampai ke puncaknya.
Saya iri melihat salah satu jejaring sosial (Facebook) teman saya yang memperlihatkan foto-foto mereka ketika
berada di puncak Gunung Dempo.
Hal yang paling menarik, kawah yang terbentang
indah di sana. Mereka menceritakan pengalamannya yang tidak terlupakan itu. Tidak
sedikit pengalaman-pengalaman yang mereka ceritakan berada di luar nalar
manusia. Akan tetapi, hal-hal tersebut menurut saya merupakan tantangan untuk
mencapai puncak gunung atau bisa jadi hanyalah sebuah sugesti semata. Dan tidak
lepas mengenai hal-hal apa saja yang akan terjadi dan dilalui, saya akan siap
dengan resikonya selama tidak menyangkut keselamatan. Maksudnya, apabila
terjadi kendala seperti cuaca buruk atau situasi yang tidak memungkinkan gunung
untuk didaki yang berakibat mebahayakan nyawa.
Saya
pernah mendengar cerita dari mulut ke mulut bahwa ada beberapa tanda mengenai
waktu yang tepat atau pun tidak untuk berada di puncak gunung dempo bila
dilihat dari warna kawahnya. Apabila warna kawah hijau atau biru, maka hal itu
baik bagi para pendaki dan merupakan waktu yang tepat untuk berada di sana.
Namun, bila ditemui kawah berwarna hitam atau merah, maka para pendaki mau
tidak mau harus meninggalkan kawasan puncak dan segera menuruni gunung.
Di
samping itu, niat yang timbul di hati pun tidak boleh kotor, misalnya iri,
dengki, mendaki hanya untuk unjuk kemampuan, dan sebagainya. Niat haruslah
murni dan tulus untuk mencapai kepuasaan tersendiri dan bersyukur atas
kesempatan yang diberikan Sang Illahi. Bahwasanya untuk para lelaki agar
menyegerakan adzan sesaat setelah menginjakkan kaki disana. Dan untuk para
perempuan yang sedang datang bulan, disarankan untuk tidak ikut dalam
pendakian.
Mitos mengatakan perempuan yang sedang datang bulan tidak
diperbolehkan berada di sana karena banyak kemungkinan yang tidak diinginkan
akan terjadi. Namun semua cerita dan pengalaman-pengalaman tersebut tidak
mematahkan semangat saya untuk mencapai puncak. Bagi saya Gunung Dempo
merupakan salah satu wisata alam yang sangat indah dan patut dikunjungi. Dan
saya tetap mendambakan puncak Gunung Dempo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar